■ Tuban Barometer
Badan meteorologi klimatologi dan geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Klas 1 Juanda Surabaya, mengingatkan bulan Oktober tahun ini identik dengan anomali. Hal ini ditandai akan datangnya musim hujan lebih awal dari waktu normal. Masyrakat diminta waspada berbagai kemungkinan yang bakal terjadi pada fase perubahan musim ini.
sripari.com, TUBAN-Salah satu penanda serius saat transisi atau peralihan musim ini diprakirakan akan terjadi hujan lebat disertai angin kencang sesaat, yang bersifat merusak dengan kecepatan mencapai > 45 km/jam.
"Musim penghujan tahun ini diprakirakan maju dari normalnya. Sebagian besar wilayah di Jawa Timur diprakirakan mulai memasuki musim hujan," Kepala seksi data dan informasi BMKG Stasiun Meteorologi Klas 1 Juanda Surabaya, Taufiq Hermawan, dalam surel yang diterima sripari.com.
Dia menjelaskan, sejumlah daerah yang diwaspadai dengan intensitas curah hujan tinggi hingga sangat tinggi (301–500 mm) adalah Pacitan, Trenggalek, Blitar bagian utara. Probolinggo bagian selatan, Lumajang bagian tengah, utara dan barat, Jember bagian timur dan Banyuwangi bagian barat.
Kedudukan semu matahari yang berada di atas langit Jawa Timur, berpotensi danya peningkatan suhu maksimum hingga 37 derajat celcius. "Suhu udara yang tinggi dan kelembaban udara yang rendah dapat memicu adanya kebakaran hutan dan lahan," tegas Taufiq. []
EKO SETYONO