» Website: https://www.sripari.com » Email: redaksi.sripari@gmail.com » Alamat: Redaksi Tuban: Jalan Raya Logawe nomor 359 Rengel 62371, CP/WA: 082231041229. Redaksi Surabaya: Jalan Kebonsari Raya nomor 26,CP/WA: 082333695757. » Telepon: .

■ Tuban Barometer

Tuban Waspada, Tanggul Bengawan Solo Ngadirejo Kritis
30 September 2016 | Tuban Barometer | Dibaca 3564 kali

TERGENANG:Salah satu sudut Desa Kenongosari, Kecamatan Soko, yang sebagian wilayahnya terendam banjir, Jumat (30/09/2016) pagi. FOTO: SRIPARI.COM/EKO SETYONO                        

Ketinggian air pada sejumlah kawasan bantaran Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Tuban dan Lamongan terus menyodok naik, sepanjang Jumat (30/09/2016) pagi hingga jelang tengah hari. Hal ini terjadi dampak permukaan air Bengawan Solo di Bojonegoro yang terus menurun secara drastis.

sripari.com, TUBAN- Mengantisipasi kondisi tersebut unit pelaksana teknis pengelolaan sumber daya air Bengawan Solo di Bojonegoro, mengingatkan warga di Tuban dan Lamongan untuk tetap waspada karena banjir masih akan merangkak naik.

Berdasar data yang terpantau hingga pukul 09.00 wib, ketinggian air Bengawan Solo di Babat, Laren, Karanggeneng, Kuro, semuanya Lamongan masing-masing 7,52 meter (siaga 2), 5,34 meter (siaga 2), 3,95 meter (siaga 1) dan 1,78 meter (siaga 1).

"Hanya saja, saat ini ketinggiannya cenderung menurun karena banjir di daerah hulunya (Bojonegoro) juga mulai surut," kata Suyanto, petugas unit pelaksana teknis pengelolaan sumber daya air Bengawan Solo di Bojonegoro, kepada wartawan.

Meski begitu, pihaknya mengingatkan kepada warga yang tinggal di bantaran sungai terpanjang di Pulau Jawa ini bahwa pelbagai kemungkinan setiap bisa terjadi. Di antaranya air mendadak naik dan potensi tanah longsor karena gerusan banjir.

Pengamatan lapangan sepanjang bantaran Bengawan Solo mulai Kecamatan Soko hirngga Rengel hingga siang ini permukaan air cenderung stabil, meski empat jam sebelumnya atau pukul 07.00 wib sempat naik signifikan. Desa Kenongosari, Kecamatan Soko, terpantau paling luas wilayahnya tergenang banjir.

Sementara di Kecamatan Rengel yang paling diwaspadai munculnya titik rawan berada di bantaran Bengawan Solo di Desa Ngadirejo. Tanggul Bengawan Solo di desa ini yang pengerjaannya masih belangsung berpotensi jebol jika ketinggian air terus meningkat.

"Jika sampai malam nanti air tidak surut kondisi tanggul benar-benar sangat rawan," ungkap sejumlah warga di lokasi tambangan perahu Desa Ngadirejo.

Sementara, sampai Jumat (30/09/2016) pukul 06.00 wib ketinggian air Bengawan Solo di Kecamatan Bojonego ro mulai menurun. Tapi statusnya masih siaga 2 dengan ketinggian air pada papan duga mencapai 14,04 meter. Sedangkan di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, juga menurun drastis dimana sehari sebelumnya mencapai 28,18 meter turun menjadi 26,82 meter. Di Ndungus, Ngawi, di bawah siaga banjir dengan ketinggian 6,85 meter sejak pukul 24.00 wib semalam.

Badan meteorologi, klimatologi dan geofisika (BMKG) Juanda, merilis wilayah Bojonegoro dan Tuban hari ini berpotensi terjadi hujan sedang. Air hujan itulah yang selama ini memberikan konstribusi terjadinya          banjir. []

EKO SETYONO