» Website: https://www.sripari.com » Email: redaksi.sripari@gmail.com » Alamat: Redaksi Tuban: Jalan Raya Logawe nomor 359 Rengel 62371, CP/WA: 082231041229. Redaksi Surabaya: Jalan Kebonsari Raya nomor 26,CP/WA: 082333695757. » Telepon: .

■ Tuban Barometer

Dana Desa 2016 Gunung Anyar "Makan Korban"
22 Oktober 2016 | Tuban Barometer | Dibaca 3937 kali

Diam-diam sejumlah warga diduga menjadi "tumbal" proyek pembangunan wisata Sendang Ngerong di Desa Gunung Anyar Kecamatan Soko yang bersumber dari dana desa tahun 2016. Jaringan pipa penyalur air bersih milik sejumlah warga yang dipasang secara swadaya di sendang calon ikon wisata tersebut, diduga digusur secara paksa pihak desa.

 

SRIPARI.COM, Tuban- Sejumlah warga yang diduga menjadi korban proyek wisata Sendang Ngerong tersebut, mengaku kecewa karena tidak mendapatkan kompensasi ganti rugi akibat penggusuran ini. Yang lebih menyakitkan, juga tidak ada sosialisasi jika Sendang Ngerong yang berada di punggung bukit kapur Tuban belahan barat itu, akan dijadikan obyek wisata dengan menggunakan dana desa tahun 2016.

Juru bicara warga, Nofa Hadi Suwito, mengatakan pemasangan pipa yang disalurkan ke sejumlah warga untuk mendapatkan air bersih dilakukan setelah mendapat izin Shoheh selaku Kepala Dusun Pungguk yang ketika itu menjabat pj Kepala Desa Gunung Anyar tahun 2011 silam. Shoheh ditunjuk menjadi pj paska Kades Suparno meninggal dunia.

Menurut dia, ada sekitar 30 warga yang ikut berswadaya memasang pipa di Sendang Ngerong guna mengatasi krisis air bersih. Tidak sedikit yang dikeluarkan untuk pemasangan pipa di Sendang Ngerong. Asumsinya, setiap warga mengeluarkan biaya tak kurang dari Rp 5 juta.

"Sebenarnya pipa-pipa itu digusur tidak masalah karena memang di situ (Sendang Ngerong) akan dijadikan w isata. Kami mendukung karena memang itu untuk kesejahteraan warga. Harusnya kami diajak berembuk dulu. Kami ini warga, kami ini manusia. Ujug-ujug digusur begitu saja tanpa ada komunikasi," terang Nofa disamping warga lainnya yang diduga juga ikut menjadi korban proyek tersebut, Sabtu (23/10/2016) siang.

Dia menuturkan, hanya mendapatkan perintah secara lisan dari perangkat desa setempat sehari sebelum pembangunan wisata Sendang Ngerong akan mulai dikerjakan.

"Kok diajak rapat, perintah agar warga mencabut sendiri pipa-pipa di Sendang Ngerong saja sangat mendadak," tutur penyuka musik dan penikmat kukiner tradisonal ini.

Tak mau ribut dia kemudian mendatangi balai desa untuk meminta penjelasan. Kepala Dusun Krajan Sukur yang menemui dirinya mengatakan tidak bisa berbuat apa-apa. Ketika didesak Sukur cuma bilang tidak bisa memberi solusi.

"Saya tidak bisa memberikan solusi. Saya juga tidak bisa memberikan jalan keluar," ujar Sukur kepada Nofa sebelum meninggalkan balai desa.

Sementara pj Kepala Desa Gunung Anyar, Maskuri, ketika dikonfirmasi soal itu tidak banyak berkomentar. Dia hanya mengatakaan, "Itu sudah risiko masyarakat." []

M ZAINUDDIN