» Website: https://www.sripari.com » Email: redaksi.sripari@gmail.com » Alamat: Redaksi Tuban: Jalan Raya Logawe nomor 359 Rengel 62371, CP/WA: 082231041229. Redaksi Surabaya: Jalan Kebonsari Raya nomor 26,CP/WA: 082333695757. » Telepon: .

■ Tuban Barometer

1.300 Santri Rengel Semangati Pemimpin Bangsa dengan Salawat Badar
22 Oktober 2016 | Tuban Barometer | Dibaca 2163 kali

Tak kurang dari 1.300 santri dari pelabagai pondok pesanten dan lembaga pendidikan formal lainnya mengikuti apel akbar peringatan hari santri nasional di Alon-alon Bahagia Kota Rengel, Sabtu (23/10/2016) pagi. Momen ini sekaligus dijadikan ajang menyemangati pemimpin bangsa agar tetap istiqomah dan dapat menjaga amanah dengan lantunan salawat badar.

SRIPARI.COM, Tuban-Lantunan salawat badar yang menjadi rangkaian utama apel akbar hari santri nasional tahun digemakan usai para santri secara massal mengikrarkan NKRI adalah harga mati. Sebelum prosesi massal salawat badar dilakukan, seorang penyeranta di atas panggung mengatakan, salawat badar ini khusus dikirim untuk menyemangati para pemimpin bangsa mulai tingkat nasional hingga daerah tetap fokus berpihak kepada rakyat.

Bupati Tuban Fathul Huda yang hadir dalam acara ini, mengajak semua santri untuk terlibat aktif  dalam mengawal proses pembangunan sesuai perannya masing-masing. Salah satunya adalah program pendidikan yang saat ini menjadi agenda prioritas Kabupaten Tuban.

"Keberadaan pesantren harus diakui berada di garda paling depan untuk melakukan perubahan," kata Fathul Huda dalam acara yang juga dimeriahkan parade drum banda dan atraksi 11 kelompok tongklek yang melibatkan tak kurang dari 500 santri.

Kembali mengingatkan, embrio kelahiran hari sanri nasional itu sendiri diilhami gerakan resolusi jihad yang digalang pendiri NU Hadratus Syeh KH Hasyim Asy’ari tanggal 22 oktober 1945 di Surabaya. Resolusi jihad ini merupakan bentuk nyata untuk melawan NICA.

Salah satu poin penting resolusi jihad itu, KH Hasyim Asy’ari menyatakan membela tanah air dari penjajah hukumnya fardlu ain atau wajib bagi setiap individu.

Sejarah kemudian mencatat, peran para ulama dan santri menjadi bagian penting perjalanan paanjang kemerdekaan Indonesia. Fakta ini relevan sebagaimana diungkapkan  Bung Tomo “Sekiranya tidak ada kalimat takbir Allahu Akbar saya tidak tahu bagaimana caranya membakar semangat para pejuang.”  []

M ZAINUDDIN