» Website: https://www.sripari.com » Email: redaksi.sripari@gmail.com » Alamat: Redaksi Tuban: Jalan Raya Logawe nomor 359 Rengel 62371, CP/WA: 082231041229. Redaksi Surabaya: Jalan Kebonsari Raya nomor 26,CP/WA: 082333695757. » Telepon: .

■ Bojonegoro Barometer

Duh Kendat Lagi, Petani Perempuan Gantung Diri di Lumbung Padi
31 Mei 2017 | Bojonegoro Barometer | Dibaca 2632 kali
GRAFIS: Warigalit de Bro Foto: GOOGLE IMAGE DIOLAH
Baru beranjak tujuh hari kematian Hendik Susanto (30) pesanggem bertepi hutan jati Kedungadem dengan cara gantung diri, tragedi serupa juga menjadi cara yang dipilih Uswatun Khasanah (33).

SRIPARI.COM | BOJONEGORO-Petani perempuan yang diduga mengalami depresi ini ditemukan suaminya Edi Susanto (35) dalam posisi tergantung di lumbung padi miliknya di kawasan RT 18 RW 06 Desa Wadang, Kecamatan Ngasem, Rabu (31/05/2017) siang.

Seutas tali yang dikaitan dengan tulang usuk atap lumbung padi menjerat leher korban sehingga membuat dia kehabisan nafas dan meninggal dunia. Korban ditemukan sekitar pukul 12.30 wib.

"Korban ditemukan (suaminya) sudah dalam keadaan meninggal dunia. Menggunakan tali yang diikatkan usuk tempat menyimpan padi yang berada di depan kamar mandi rumah korban," terang Kapolsek Ngasem AKP Dumas Barutu.

Dia menjelaskan, saat rehat kerja siang begitu tiba di rumahnya, Edi suami korban, mendapati tubuh istrinya tergantung dengan seutas tali menjerat lehernya dan sudah tak bernyawa. Menyaksikan pemandangan itu Edi histeris sehingga membuat para tetangga yang juga sedang rehat siang buru-buru berdatangan.   

Hasil identifikasi menyebutkan, pada sekujur jasad perempuan dengan panjang 160 sentimeter itu tampak lebam menandakan kekurangan oksigen. Lidah menjulur dan terdapat jeratan tali plastik memutar pada leher. Korban dinyatakan murni meninggal karena gantung diri.
Hal ini juga dibenarkan hasil pemeriksaan medis oleh Wiwik Aviva, bidan desa setempat, yang menyatakan tidak ditemukan adanya indikasi kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban.

Dumas mengungkapkan, berdasar keterangan keluarga dan para tetangga, sepanjang tiga bulan terakhir korban mengalami gangguan jiwa dan sempat dirawat di Rumah Sakit Jiwa Kalitidu.
“Saat itu korban ditangani oleh dokter Sunarto, seorang dokter spesialis saraf," tutup Dumas.

Sebagai informasi, jalan pintas mengakhiri getir kehidupan anak manusia dengan cara gantung diri terjadi di bawah langit Kabupaten Bojonegoro. Kali ini yang menggenapi daftar korban kendat adalah Hendik Susanto (30) yang tinggal bertepi hutan jati Kedungadem, Senin (23/05/2017) sekira pukul 19.10 wib.

Sebelumnya, nenek Marni (70) asal Kecamatan Dander juga ditemukan tewas gantung diri.
Bagi warga, tewasnya korban dengan cara kendat tersebut sedikit lebih mencekam, karena sebelumnya Mariyo (68) warga RT 07 RW 03 Dusun Dodol, Desa Karangsono, Kecamatan Dander, juga meninggal karena gantung diri, Selasa (18/04/2017) siang. []

M ZAINUDDIN