» Website: https://www.sripari.com » Email: redaksi.sripari@gmail.com » Alamat: Redaksi Tuban: Jalan Raya Logawe nomor 359 Rengel 62371, CP/WA: 082231041229. Redaksi Surabaya: Jalan Kebonsari Raya nomor 26,CP/WA: 082333695757. » Telepon: .

■ Tuban Barometer

Warga Ring WMA-1 Jegulo Protes Pelibatan Tenaga Kerja Lokal
28 Mei 2019 | Tuban Barometer | Dibaca 2629 kali
BUKA BERSAMA: Warga Desa Jegulo berkumpul di balai desa setempat, Minggu (26/05/2019) petang. Foto: SRIPARI.COM/M ZAINUDDIN
Warga berharap kehadiran Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ) yang saat ini tengah melakukan penjelajahan cadangan migas di lapangan West Mudi Area 1 (WMA- 1) Desa Jegulo, Kecamatan Soko, bisa ikut bekerja pada proyek tersebut.

SRIPARI.COM | TUBAN-Sayangnya keinginan wajar tersebut bertolak belakang dengan realitas kehidupan warga di desa yang setengah lebih wilayahnya berada di kaki gugusan  bukit kapur Kabupaten Tuban belahan barat ini. 
 
Sejumlah warga mengaku tak bisa menembus manajemen anak perusahaan Pertamina Hulu Energi (PHE) itu agar bisa ikut bekerja di lokasi proyek yang kini sudah mulai melakukan mobilisasi pembuatan jalan menuju lapangan WMA-1, yang kemudian akan di-runing dengan pembuatan jembatan serta pelebaran jalan.
 
Versi sebagian warga, mereka kesulitan mengakses pengambil kebijakan lingkup PHE TEJ yang membidangi ketenagakerjaan. Padahal dalam sosialisasi yang dilakukan PHE TEJ dengan dihadiri oleh unsur Pemkab Tuban, tokoh masyarakat dan masyarakat Desa Jegulo awal Mei 2019 lalu, perusahaan berkomitmen melakukan komunikasi dengan seluruh  pemangku kepentingan. Tujuannya agar memperoleh dukungan dari seluruh pemangku kepentingan karena itu adalah faktor utama kelancaran kegiatan eksplorasi di lapangan  WMA-1. 
 
"Tapi kenyataannya untuk sekedar mendapatkan pekerjaan kasar di lokasi proyek kami sangat kesulitan. Seharusnya perusahaan bersosialisasi atau berkomunikasi dengan warga dan  jangan seenaknya sendiri. Teutama mengajak warga lokal yang wilayahnya menjadi lokasi proyek sebagai pekerja. PHE tidak memperhatikan warga desa untuk terlibat bekerja di  lokasi proyek," ujar Abdin dan sejumlah warga lainnya usai mengikuti buka bersama dengan manajemen PHE TEJ di Balai Desa Jegulo, Minggu (26/05/2019) petang.
 
Sementara Pj Kepala Desa Jegulo Maskuri mengatakan, memang ada protes dari warga yang bertempat tinggal dekat lokasi proyek tidak dipekerjakan. Yakni di Dusun Gambor.  Mengenai kebutuhan air proyek, warga meminta kepada PHE tidak mengambil atau mengebor dari dalam tanah di sekitar lokasi.
 
Maskuri menegaskan, mengenai kebutuhan air proyek warga meminta kepada PHE TEJ tidak mengambil atau mengebor dari dalam tanah di sekitar lokasi. "Termasuk soal  pengeboran air bawah tanah yang sangat meresahkan warga," tandas Maskuri.
 
Humas PHE TEJ Eko Broto menanggapi enteng tudingan warga Desa Jegulo yang tidak bisa ikut bekerja di lokasi proyek yang diarahkan ke perusahaannya."Biasa, tudingan selalu  ada dalam kami bekerja," tutur Eko yang mengaku pernah bekerja sebagai pewarta foto sebuah media nasional ini. 
 
Sebagai informasi, pekerjaan penjelajahan migas di lapangan WMA-1 Desa Jegulo sebagai upaya memenuhi cadangan ekonomis untuk kebutuhan energi bangsa ini telah  memperoleh persetujuan Bupati Tuban untuk malakukan kegiatan tersebut. Hal ini sesuai srat keputusan Bupati Tuban nomor 188.45/69/KPTS/414.031/2019 tentang pemberian izin  lingkungan kegiatan pemboran sumur eksplorasi WMA-1 wilayah kerja Tuban di Desa Jegulo, Kecamatan Soko. []
 
Reporter: M Zainuddin
Editor: As ad An-Nawawi
COPYRIGHT©SRIPARI.COM 2019