■ Tuban Barometer
Kamis (30/11/2017) pagi menjadi hari yang naas bagi Nawi (62), lelaki rembang senja asal Dusun Kunir, Desa Plumpang, Kecamatan Plumpang. Di tengah asyik mengayuh becak sekitar pukul 08.00 wib mendadak dia terkapar berdarah-darah di aspal jalanan.
SRIPARI.COM | TUBAN-Bukan tanpa sebab lelaki yang harusnya telah menikmati masa tuanya ini klepek-klepek di jalan raya yang menjadi penghubung Tuban-Bojonegoro itu. Nawi seperti dibanting ke aspal jalanan setelah becak yang dikayuhnya diseruduk bus pariwisata dari arah belakang.
Insiden jalan raya berujung luka serius tersebut terjadi di jalan raya Desa Ngrayung, Kecamatan Plumpang. Persisnya di depan kantor Koperasi Lohjinawi. Meski selamat dari maut tak urung Nawi menderita luka cukup berat yang mengantarkan dia terbaring lemas di Puskesmas Plumpang, guna menjalani perawatan intensif.
Data yang dirilis Humas Polsek Plumpang menyebutkan, kecelakaan jalan raya dua kendaraan beda bodi itu sebelumnya berjalan beriringan ke jurusan Pakah, pertigaan yang mempertemukan jurusan Tuban-Surabaya. Korban mengayuh becak di depan bus pariwisata Trans Saba bernopol B 7075 WGA yang dikemudikan Sunyoto (61) ber KTP RT 04 RW 02 Desa Pagatan, Kecamatan Geger, Madiun.
Tak sabar berada di belakang becak, bus pariwisata tanpa penumpang itu berusaha menyalip. Namun belum sempat mendahului bodi kendaaraan besar tersebut menyeruduk becak yang diontel Nawi.
Kalah bodi, kendaraan tradisional roda tiga itupun seperti dilibas angin. Tukang becak inipun terpental sebelum akhirnya terkapar di aspal jalanan nyaris tertindih kendaraan yang selama ini menjadi sumbu ekonomi keluarganya.
"Diduga karena kurang hati-hati sehingga bus pariwisata tanpa penumpang tersebut menabrak tukang tukang becak," terang Kapolsek Plumpang AKP Budi Frianto sembari menjelaskan kasusnya kini sudah ditangani unit laka lantas Polres Tuban. []
M ZAINUDDIN