» Website: https://www.sripari.com » Email: redaksi.sripari@gmail.com » Alamat: Redaksi Tuban: Jalan Raya Logawe nomor 359 Rengel 62371, CP/WA: 082231041229. Redaksi Surabaya: Jalan Kebonsari Raya nomor 26,CP/WA: 082333695757. » Telepon: .

■ Tuban Barometer

Januari hingga Maret Tuban Jadi "Langganan" Demam Berdarah
09 Februari 2017 | Tuban Barometer | Dibaca 2574 kali
Malaria dan juga diaere adalah dua di antara pelbagai penyakit yang mengintai pada musim hujan seperti sekarang ini. Namun salah satu penyakit yang sudah menjadi langganan di Kabupaten Tuban dan harus diwaspadai ketika musim hujan adalah demam berdarah dengue (DBD).

SRIPARI.COM, TUBAN-Kepala Dinas Kesehatan Tuban Saiful Hadi, mengatakan angka kejadian penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegepty ini cenderung meningkat pada medio Januari hingga Februari. Fase serangan ini akan menurun dan menutup layar pada bulan Maret.

"Untuk mengantisipasi DBD harus dilaksanakan sejak dini. Guna mengantisipasi serangan DBD, salah satunya dengan menjaga kebersihan lingkungan di dalam maupun di luar rumah," tegas Saiful, Jumat (09/02/2017) pagi.

Saat ini, sambung dia, pencegahan DBD yang paling efektif dan efisien adalah melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M plus. Yakni menguras, menutup dan memanfaatkan kembali barang bekas yang masih layak pakai

Sedangkan plus yang dimaksud, adalah menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air, menggunakan obat nyamuk atau antinyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk dan menanam tanaman pengusir nyamuk. Selain itu juga mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah serta menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah.
 
"PSN perlu ditingkatkan terutama pada musim penghujan dan pancaroba. Penyakit DBD ini kan disebabkan dari lingkungan hidup yang tidak bersih," ungkap Saiful.

Karena itu, imbuh dia, masyarakat perlu mengetahui penyebab penyakit DBD, mengenali tanda dan gejalanya sehingga mampu mencegah dan menanggulanginya dengan baik.

Beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya DBD antara lain, rendahnya status kekebalan kelompok masyarakat dan kepadatan populasi nyamuk penular. Itu terjadi karena banyaknya tempat perindukan nyamuk yang biasanya terjadi pada musim penghujan.

Menurut Saiful, kawasan yang saat ini paling diwaspadai dan rawan penyebaran populasi DBD adalah Kecamatan Tuban karena kepadatan penduduknya cukup tinggi. Selain itu wilayah pantura dan daerah langganan banjir juga diwaspadai.

Sementara sepanjang Januari 2017 terjadi 13 kasus DBD. Angka ini meningkat menjadi 25 kasus jelang medio Februari. Sedangkan tahun 2016 lalu antara Januari hingga Desember  terjadi 192 kasus. []

BRO | SRIPARI.COM