BOJONEGORO | SRIPARI.COM-Mengingat dalam kesepakatan MoU Blok Cepu yang diakomodasikan dengan perjanjian khusus antara Pertamina dan pemda, tiga kabupaten dapat bagian 10 persen, termasuk Kabupaten Bojonegoro.  

 

Plt Bupati Bojonegoro Supriyanto mengatakan, hal tersebut relevan dengan pertumbuhan ekonomi Bojonegoro tahun 2013-2017 yang mencapai 22 persen. 

 

"Dan itu di atas rata-rata provinsi dan nasional. Namun jika itu tanpa migas, pertumbuhan ekonomi Bojonegoro akan langsung terjun di bawah rata-rata provinsi dan nasional yang mencapai 5-6 persen," ungkap Supriyanto di depan kepala desa dan perangkat desa saat melakukan pembinaan aparatur pemerintah desa di Pendapa Kecamatan Ngasem,  Selasa (08/05/2018) siang.

 

Namun demikian, dia mewanti-wanti  pemerintah desa harus hadir dalam masyarakat melalui kebijakannya untuk meningkatkan perekonomian, mensejahterakan dan mengentaskan kemiskinan.

 

"Kita tidak boleh berdiam diri karena pengelolaan migas ada durasinya. Karena 20 sampai dengan 25 tahun mendatang sumber migas akan habis. Untuk itu kita harus fokus dalam pembangunan ekonomi makro dan menciptakan peluang di tengah persaingan yang semakin global," papar Supriyanto

 

Artinya, sambung dia, dengan kekayaan migas yang dimiliki Bojonegoro bukan berarti lantas bergantung sepenuhnya tanpa melakukan inovasi dan kreatifitas dalam berusaha. "Masyarakat harus tetap move on," tandas dia. []