» Website: https://www.sripari.com » Email: redaksi.sripari@gmail.com » Alamat: Redaksi Tuban: Jalan Raya Logawe nomor 359 Rengel 62371, CP/WA: 082231041229. Redaksi Surabaya: Jalan Kebonsari Raya nomor 26,CP/WA: 082333695757. » Telepon: .

■ Tuban Barometer

Tambang Pasir Bengawan Solo Desa Glagahsari Kena Imbas
28 Maret 2017 | Tuban Barometer | Dibaca 2521 kali
SUYITNO : Kepala Desa Glagahsari, Kecamatan Soko. Foto: SRIPARI.COM/ARIF AHMAD AKBAR
Akitivitas penambangan pasir Bengawan Solo di Desa Glagahsari, Kecamatan Soko, terkena dampak tidak beroperasinya tambang serupa di tiga desa yang berada di wilayah Kecamatan Rengel.

SRIPARI.COM | TUBAN-Kepala Desa Glagahsari, Suyitno, mengatakan sejak Selasa (14/3/2017) lalu banyak perahu bermuatan pasir milik warga luar desa hendak menjual hasil tambangnya di lokasi setempat.

Menurut dia, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan lokasi tambang pasir di Desa Glagahsari sejak Sabtu (25/3/2017) terpaksa ditutup. Hal ini dilakukan agar wilayah setempat tetap kondusif.

 Suytino menjelaskan, Sabtu lalu  sekitar pukul 09.00 wib hingga pukul 13.00 wib pihaknya sudah mengundang seluruh warga berikut pemilik usaha untuk dilakukan musyawarah mengenai aktivitas penambangan.

“Termasuk siapa saja yang diperbolehkan menjual hasil pasir. Hasilnya akan dibahas lagi Kamis (30/3/2017) lusa," tegas Suyitno, Selasa (28/03/2017) sore.

Sebagai informasi, 09 Januari lalu suasana hening kawasan bantaran Bengawan Solo di Desa Glagahsari jelang rembang senja mendadak berubah geger setelah seorang penambang pasir tenggelam terseret arus,

Beberapa warga di dusun yang berada di garis daerah aliran sungai (DAS) ini, menyebutkan korban nahas tersebut adalah Supar (51) warga RT 05 RW 06 Desa Jati Duwur, Kecamatan Kesamben, Jombang. Korban datang ke Desa Glagahsari bersama sejumlah warga lainnya dari desa sama bekerja sebagai penyelam pasir.

Menurut warga, sekira jam 15.00 wib korban menuruni bantaran Bengawan Solo dengan membawa jaring. Ketiga rekan korban yakni Budiono, Rifai dan wadiran memilih rehat di atas tanggul karena letih setelah seharian membanting tulang.

Namun ketiganya berubah cemas setelah korban yang menyelam tak kunjung muncul ke permukaan. Naluri mereka mengatakan korban tenggelam di dasar Bengawan Solo. []

ARIF AHMAD AKBAR