» Website: https://www.sripari.com » Email: redaksi.sripari@gmail.com » Alamat: Redaksi Tuban: Jalan Raya Logawe nomor 359 Rengel 62371, CP/WA: 082231041229. Redaksi Surabaya: Jalan Kebonsari Raya nomor 26,CP/WA: 082333695757. » Telepon: .

■ Tuban Barometer

Gegeran Tambang Pasir Massa Tuban dan Bojonegoro Saling “Serang”
24 Maret 2017 | Tuban Barometer | Dibaca 4430 kali
TIDAK KONDUSIF: Aktivitas tambang pasir di Dusun Tempes, Desa Karangtinoto, Kecamatan Rengel, Kamis (23/03/2017) siang. Foto: SRIPARI.COM/ARIF AHMAD AKBAR
Diduga rebutan lahan tambang pasir, massa dari Desa Karangtinoto Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban, terlibat saling serang dengan massa Desa Kabalan, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Kamis (23/03/2017) siang.

SRIPARI.COM | TUBAN-Aksi gegeran diawali dengan adu mulut, dilanjutkan dengan saling lempar batu sebesar kepalan tangan orang dewasa dan petasan mewarnai  lokasi tambang pasir  di Dusun Tempes, Desa Karangtinoto, Kecamatan Rengel.

Menurut warga, gegeran  yang melibatkan massa bertepi Bengawan Solo beda kabupaten tersebut sudah berlangsung selama tiga hari terakhir. Akibatnya, aktivitas pengerukan pasir yang biasanya dilaksanakan selama sehari penuh, kini hanya dapat berlangsung setengah hari saja.

"Tadi sudah ada dua  regu penambang yang hendak melakukan pengerukan pasir dari dasar bengawan. Namun tidak jadi karena mereka dilempari batu oleh warga seberang," terang Kasiadi (63) warga setempat tak jauh dari ajang gegeran.

Mewakili 68 teman seprofesinya, mereka dilempari batu oleh warga di seberang bengawan yang masuk Kabupaten Bojonegoro ketika sedang melakukan pengerukan pasir. Diduga, warga yang tinggal di wilayah seberang iri karena lokasi pasir di wilayahnya tidak seramai seperti di lokasi pasir Dusun Tempes. Di Desa Karangtinoto sendiri aktivitas tambang pasir seluruhnya berjumlah  enam lokasi.

 

Baru setengah hari saja, lokasi pasir bantaran bengawan Dusun Tempes mampu melayani 70 hingga 80 kendaraan bak terbuka mulai pick up,  truk engkel, hingga damp truck. Sedangkan di desa seberang, para sopir enggan menuju lokasi pasir karena letak desa terpaut jauh dengan jalan raya.

Karena ramai, aktifitas tambang rakyat tersebut mampu memberikan lapangan pekerjaan bagi sebagian besar warga setempat yang sementara ini sawahnya telantar akibat direndam banjir.

"Mau bagaimana lagi, sawah kami kemarin tidak panen karena terendam air. Sawah juga belum dapat diandalkan karena masih terendam. Kalau tidak bekerja keluarga kami mau dikasih makan apa," sahut Maryono (32).

Menanggapi kejadian itu, pemerintah desa setempat tengah mengupayakan untuk mengambil jalan tengah. Yakni, dengan bersilaturahmi ke desa seberang agar perkara tersebut tidak semakin berkepanjangan.

"Mayoritas pemuda dan para orang tua di sini pekerjaannya ya sebagai penambang pasir. Selain itu, seluruh aktivitas usaha pasir yang ada di sini juga berkontribusi terhadap desa," tutur Kepala Desa Karangtinoto, Gunawan, secara terpisah. []

ARIF AHMAD AKBAR