» Website: https://www.sripari.com » Email: redaksi.sripari@gmail.com » Alamat: Redaksi Tuban: Jalan Raya Logawe nomor 359 Rengel 62371, CP/WA: 082231041229. Redaksi Surabaya: Jalan Kebonsari Raya nomor 26,CP/WA: 082333695757. » Telepon: .

■ Tuban Barometer

Kali Kening "Mengamuk" 198 Rumah Penduduk Tenggelam
14 Maret 2017 | Tuban Barometer | Dibaca 2050 kali
BANJIR BANDANG: Sejumlah rumah warga di Desa Margorejo dan Selogabus, Kecamatan Parengan, terendam banjir, Selasa (14/03/2017) siang. Foto: SRIPARI.COM/ARIF AHMAD AKBAR
Hujan yang mengguyur wilayah Kecamatan Parengan di tengah anomali cuaca medio Maret selama hampir delapan jam membuat Kali Kening meluap. Sedikitnya 198 rumah warga yang tersebar di Desa Margorejo, Brangkal dan Desa Selogabus, disasar banjir.

SRIPARI.COM | TUBAN-Selain merendam pemukiman, hujan yang turun sejak Senin (13/03/2017) malam hingga Selasa (14/03/2017) pagi tersebut, juga melumpuhkan aktivitas warga yang akan keluar masuk desa. Kondisi tak kalah mengenaskan juga merambah puluhan hektar tanaman padi siap panen.

Bayang-bayang kerugian menggelayut di pundak para petani. Kali Kening yang menjadi sumber kehidupan kala kemarau, kini sungai yang membelah wilayah Kecamatan Parengan dengan habibat hutan jati ini, berbalik menyuguhkan musibah.
     
Anehnya, Kepala BPBD Tuban Joko Ludiono, mengaku belum dapat berbuat banyak mengingat hingga Selasa (14/3/2017) petang, pihaknya belum menerima kabar terkait banjir yang merendam 198 rumah penduduk di Kecamatan Parengan tersebut. Padahal banjir masuk rumah warga mulai pagi sekira pukul 05.00 wib.

"Saya masih menunggu laporan kejadian, laporan terdampak dan laporan kerugian berikut kerusakan, serta laporan kebutuhan dari Camat Parengan," kata Joko saat dihubungi pukul 17.45 wib.

Telusur awak media di wialayah Kabupaten Tuban belahan barat ini, menyebutkan meluapnya anak sungai Bengawan Solo tersebut mengakibatkan 168 rumah di Desa Brangkal terendam dengan ketinggian air mencapai 120 sentimeter. Seluas 40 hektar lahan pertanian padi siap panen juga tenggelam. Jalan poros menuju Desa Margorejo sepanjang 2 kilometer terisolasi.

Kepala Desa Brangkal, Zaenal Muttaqin, mengatakan warga tetap bertahan di rumahnya kendati sudah terkepung air. Air mulai masuk pemukiman sekitar pukul 05.00 wib. "Sebagian warga memindahkan ternaknya ke dataran yang lebih tinggi karena debit air masih berpotensi meningkat," katanya.

Sedangkan di Desa Margorejo seluruh akses jalan lumpuh karena tenggelam. Untuk menuju desa tersebut harus menggunakan perahu. Sejak pagi hingga menjelang petang, belum ada bantuan untuk warga yang terisolir. Ketinggian air di dalam rumah antara 40 hingga 60 sentimeter.

Sedangkan di Desa Selogabus, banjir Kali Kening tidak sampai bertamu ke rumah warga.  Namun begitu, seluas 35 hektar lahan pertanian yang baru saja ditanami padi sudah terendam banjir sejak tiga hari terakhir. Jalan poros desa terendam setinggi lutut orang dewasa. []

AHMAD AKA