» Website: https://www.sripari.com » Email: redaksi.sripari@gmail.com » Alamat: Redaksi Tuban: Jalan Raya Logawe nomor 359 Rengel 62371, CP/WA: 082231041229. Redaksi Surabaya: Jalan Kebonsari Raya nomor 26,CP/WA: 082333695757. » Telepon: .

■ Tuban Barometer

Eks Korban Banjir Bengawan Solo Rentan Trauma Tulang dan Pencernaan
10 Maret 2017 | Tuban Barometer | Dibaca 2470 kali
JEDA LIPUTAN : Amin Ramadhan, seorang pegiat kemanusiaan wartawan PWI Cabang Tuban tengah merekam data eks korban banjir dalam bakti jurnalis yang digelar di Desa Patihan, Kecamatan Widang, Jumat (10/03/2017). Foto: PWI TUBAN/AMIN RAMADHAN
Mayoritas warga eks korban banjir kawasan lembah Bengawan Solo di Kabupaten Tuban menjadi langganan gangguan tulang serta gangguan pencernaan.

SRIPARI.COM | TUBAN-Fakta medis yang menyelimuti eks korban banjir bantaran sungai terpanjang di Pulau Jawa itu, terekam saat PWI Jatim menggelar baksos secara estafet pada tiga kecamatan dan tiga desa terdampak banjir di Kabupaten Tuban.

Bakti wartawan yang merupakan rangkaian hari pers nasional (HPN) dan HUT PWI ke 71 tahun menyasar Desa Kebomlati Kecamatan Plumpang, Desa Kanorejo Kecamatan Rengel serta Desa Patihan Kecamatan Widang. Ketiga kawasan ini merupakan titik paling parah dan ajek terdampak banjir karena berada di daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo.

Koordinator Bidang Kesehatan, Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih, Windry Prasetya, membeberkan dari hasil diagnosa tim dokter baksos PWI sebanyak 1.365 orang eks korban di kecamatan tersebut, sebagian besar mengalami gangguan tulang dan gangguan pecernaan.

Dia menyebut, dari catatan keluhan dan obat yang diberikan tim dokter kepada warga adalah sakit maag dan pegal linu.

"Dari 1.365 eks korban yang diperiksa dan diobati 70 persen diantaranya terserang maag dan pegal linu," tutur Windry di Balai Desa Patihan, Widang, Tuban, Jumat (10/03/2017) sore, yang menjadi penutup layar rangkaian bakti wartawan PWI di Kabupaten.

Saat banjir terjadi, kata dia, ada banyak kesulitan yang terjadi. Anak-anak tidak bisa sekolah, orang dewasa tidak bisa bekerja, pakaian, makanan semuanya lenyap terbawa banjir. Selain itu, penyakit juga menghantui mereka yang mengalami musibah ini.

Beberapa penyakit mudah terjadi saat banjir dan setelahnya. Hal ini dipicu akibat air dari banjir yang tercemar sampah, virus dan bakteri dari hewan-hewan seperti tikus dan lainnya.

"Warga (korban banjir) banyak menderita penyakit maag dan pegel linu, bisa jadi disebabkan terkena dampak langsung banjir tahunan. Makan menjadi tidak teratur serta mengalami kecapekan," ujar Windry.

Sementara Wakil Ketua PWI Jatim, Lutfi Hakim, mengimbuhkan bakti jurnalis ini merupakan bentuk konsistensi yang akan tetap dipertahankan untuk berbagi kepada sesama.

"Baksos di Tuban tahun ini adalah kali kelima. Sebelumnya dilaksanakan di Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan dan Sumenep," kata Pak Item panggilan familiar Lutfi Hakim. []

AHMAD AKA