» Website: https://www.sripari.com » Email: redaksi.sripari@gmail.com » Alamat: Redaksi Tuban: Jalan Raya Logawe nomor 359 Rengel 62371, CP/WA: 082231041229. Redaksi Surabaya: Jalan Kebonsari Raya nomor 26,CP/WA: 082333695757. » Telepon: .

■ Tuban Barometer

Nggak Takut Disuntik 380 Bocah Bengawan ini "Serbu" Dokter Baksos PWI
09 Maret 2017 | Tuban Barometer | Dibaca 2710 kali
TIDAK TAKUT: Dua dokter ini dengan sabar memeriksa anak korba banjir dalam baksos PWI Jatim yang digelar di Desa Kanorejo, Kecamatan Rengel, Kamis (09/03/2017) pagi. Foto: SRIPARI.COM/ARIF AHMAD AKBAR
Jika sebelumnya anak-anak takut pergi ke dokter karena trauma disuntik, justru ratusan bocah korban bencana banjir Bengawan Solo malah berebut minta segera "disuntik".

SRIPARI.COM | TUBAN-Pemandangan tak biasa dan mampu mengubah mindset di kalangan anak-anak itu terjadi saat PWI Jatim menggelar pengobatan massal di Desa Kanorejo, Kecamatan Rengel, Kamis (09/03/2017) pagi.

"Padahal, pengobatan yang dilakukan dokter kan tidak harus selalu dengan cara disuntik," kata seorang dokter gigi cewek yang terlibat dalam bakti wartawan yang digelar bersama Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih serta PWI Cabang Tuban sebagai runing rangkaian Baksos PWI Jatim di Desa Kebomlati, Kecamatan Plumpang, sehari sebelumnya.

Tak kurang dari 380 anak-anak yang berasal dari playgroup, taman kanak-kanak hingga siswa SD sederajat di Desa Kanorejo, Kecamatan Rengel, antusias mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis di balai besa setempat.

Sejak Pukul 07.30 WIB, ratusan siswa-siswi tersebut sudah menunggu dengan tidak sabar kehadiran tim dokter umum dan dokter gigi yang turut terlibat dangkaian hari pers nasional (HPN) serta HUT PWI ke71 diwilayah desa pasca banjir.

Sri Agustina (7), salah satu siswi SDN Kanorejo I ini, misalnya. Dengan ditemani tiga guru serta 25 teman sekelasnya, dia memberanikan diri untuk mengawali minta diperiksa kesehatan giginya.

"Kata Pak dokter disuruh rajin sikat gigi sehabis sarapan dan 15 menit sebelum tidur. Katanya biar gigi saya ndak kropos dan berlubang," terangnya usai memeriksakan giginya.

Oleh dokter, Agustina disarankan agar mengurangi makanan yang manis, mengurangi kesukaannya memakan permen dan juga mengurangi berbagai jenis cokelat. Dia juga diberi advis untuk mengubah kebiasaan meminum susu menggunakan dot menjelang tidur.

Seluruh kebiasaan tersebut mengakibatkan gigi mudah keropos dan berlubang. Hal itu dapat terjadi dengan mudah pada anak-anak, mengingat gigi mereka memiliki lapisan email yang lebih tipis dibanding gigi orang dewasa.

Terlebih, beberapa di antaranya banyak orang tua yang mengabaikan untuk mengajarkan membersihkan gigi sejak dini pada anaknya. Akibat mentgabaikan pola hidup sehat tersebut, dapat memicu terjadinya sakit pada gigi, menimbulkan bau nafas tidak sedap dan susunan tampilan gigi yang kurang bagus.

"Kebanyakan mereka mengalami sakit gigi. Beberapa di antaranya bahkan sudah banyak yang berlubang. Penyebabna karena orang tua jarang yang mengajarkan anak-anaknya untuk rajin sikat gigi," terang Dr Ardi (37), salah satu tenaga medis spesialis kesehatan mulut dan gigi di sela kesibukannya.

Menurut dia, tanda-tanda gigi yang mulai keropos tersebut dapat diketahui dari munculnya noda keputihan dibagian pangkal gigi. Sedangkan untuk mengetahuinya ialah dengan mengangkat bibir bawah dan atas utuk diamati.

"Peran orang tua sangatlah penting. Melalui guru yang hadir, kami sudah menyampaikan untuk memberikan pemahaman pada anak didiknya tentang rajin sikat gigi. Tentunya dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak," papar Dr Ardi.

Usai mengikuti pemeriksaan gigi, seluruh siswa sudah dibekali dengan sirup dan multi vitamin mengandung antibiotik. Fungsinya, berfungsi mencegah kerusakan gigi agar tidak semakin parah.

Sedangkan para guru diamanati untuk menyampaikan kepada masing-masing orang tua mengenai dental health education (DHE) atau pendidikan kesehatan gigi. Yakni memberikan pemahaman kepada seluruh orang tua agar mengajarkan kepada anak tentang rajin sikat gigi dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak. []

ARIF AHMAD AKBAR