■ Tuban Barometer
Longsornya langit-langit wisata religi perut bumi di Kota Tuban mengungkap sejumlah kejanggalan. Selain tidak mengantongi izin wisata dari Pemkab Tuban, ternyata destinasi yang pembangunannya dirintis Haji Subkhan tahun 200-an ini juga nir kotribusi terhadap PAD Tuban.
SRIPARI.COM, TUBAN-Hal tersebut diungkapkan Camat Semanding, Eko Julianto, di sela jeda rapat koordinasi dengan dinas pariwisata, BPBD, dinas perhubungan, dinas perizinan, PU, lurah, ketua RW serta pihak pengelola pondok, di Pendopo Kecamatan Semanding, Rabu (22/2/2017) siang.
Dia menjelaskan, wisata tempat plesir goa sintesa tersebut baru boleh dibuka untuk wisatawan setelah pihak pengelola izin wisata dari instansi terkait. Selain itu, juga harus ada area parkir yang layak bagi kendaraan pengunjung. Karena selama ini pengunjung cenderung memarkir kendaraannya di badan jalan.
"Tempat (wisata perut bumi) ini harus mengurus izin wisata dari Pemkab Tuban baru boleh dibuka untuk umum," ujar Eko.
Selain itu, sambung dia, penutupan dan larangan masuk bagi pengunjung akan diberlakukan hingga hasil kajian kelayakannya diterbitkan. Kajian itu meliputi konstruksi, kelayakan keamanan dan perizinan.
Eko juga membeberkan, selama ini pihak yayasan terbukti tidak pernah berkontribusi dalam bentuk apapun, baik itu terhadap pemerintah daerah maupun kelurahan setempat. Jika toh ada, hanya memberikan sembako kepada warga yang berada di sekitar wisara religi perut bumi.
"Selama ini kontribusi untuk PAD Tuban nihil. Begitu juga pihak kelurahan juga tidak mendapatkan kontribusi apa-apa," tandas dia.
Sebelumnya, curah hujan tinggi menyebabkan pemukiman warga di sekitar lokasi wisata perut bumi ambles sedalam tiga meter. Sebuah rumah ambruk dan dua bangunan lainnya rusak parah. tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Sebagai informasi, di dalam wisata perut bumi terdapat pesantren yang diberi nama Syeh Maulana Maghrobi. Tak hanya wisata goa pesantren, di dalamnya juga terdapat masjid perut bumi yakni Masjid Ashbabul Kahfi. Masjid ini merupakan rangkaian wisata religi perut yang terbuka untuk umum. []
AKA | SRIPARI.COM