Sebuah bangunan waduk di Desa Sukoharjo, Kecamatan Bancar, ambrol sepanjang dua meter. Jebolnya waduk berumur hampir setengah abad ini akibat tergerus tingginya intensitas curah hujan sebagai runing musim penghujan yang terjadi sejak awal tahun 2017.

SRIPARI.COM, TUBAN-Berdasar data yang dirilis Humas Polsek Bancar, ambrolnya waduk penampung air hujan yang berfungsi sebagai induk irigasi lahan pertanian tersebut, terjadi Selasa (14/02/2017) sekira pukul 08.30 wib.

Hampir sepanjang dua meter lebih tanggul sisi sebelah timur yang terbuat dari batu cor dengan ketebalan tiga meter jebol karena terkikis air hujan. Waduk ini sendiri dibangun untuk menahan kiriman air saat musim penghujan yang berasal dari wilayah hutan di Kecamatan Jatirogo.

Meski tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun sejumlah lahan pertanian dipastikan gagal panen karena terendam banjir akibat jebolnya tanggul waduk tersebut. Para petani yang terancam puso itu tersebar di Desa Ngampelrejo, Sidomulyo dan Desa Margosuko.

Diduga ambrolnya waduk seluas 8 hektar dengan kedalaman 5 meter, selain karena digerus air hujan, juga karena termakan usia. Sejumlah petani setempat menyatakan, sejak waduk itu dibangun tahun 1970 dengan kontruksi cor hingga sekarang tidak pernah ada perawatan.

"Situasi tetap kondusif dan air tidak sampai masuk ke pemukiman warga," ungkap Kapolsek Bancar AKP Benu Hamzah.

Hingga tengah hari warga setempat, sat pol, Polsek Bancar dan BPBD Tuban melaksanakan perbaikan dengan peralatan seadanya. []

M ZAINUDDIN