■ Tuban Barometer
Beberapa SDN yang berada di kawasan terdampak banjir Bengawan Solo terpaksa menunda pelaksanaan ulangan akhir semester (UAS), karena gedung sekolah masih terendam air. Sesuai jadwal, mulai Senin (05/12/2016) hari ini seharusnya pelaksanaan UAS pertama sudah digelar.
SRIPARI.COM, TUBAN-Meski banjir luapan Bengawan Solo telah surut pesat, namun sejumlah SDN bantaran sungai terpanjang di Pulau Jawa ini masih dikepung air. Tinggi air dalam kelas rata-rata setinggi 50 sentimeter. Sebab itu, awal pekan ini semua murid masih diliburkan. Hanya para guru yang sudah mulai datang ke sekolah untuk memantau kondisi.
"Pelaksanaan UAS terpaksa kita undur mengingat kondisinya belum memungkinkan. Besok rencananya semua siswa sudah mulai masuk untuk membersihkan sisa banjir. Kita harapkan banjir terus surut," kata Kepala SDN Ngadirejo 02, Sumiyati, di antara guru lainnya yang ditemui, Senin (05/12/2016) siang.
Menurut dia, pelaksanaan UAS sendiri akan digelar jika kondisinya sudah benar-benar normal. Sementara materi soal yang sudah dikirim UPTD Dikpora Kota Rengel ke sekolah secara teknis tidak ada persoalan.
Hanya saja, Sumiyati dan para warga di Dusun Tawangsari tempat gedung SDN Ngadirejo 02 berdiri, masih dihantui was-was banjir susulan akan datang lagi. Mendung tebal yang menggantung tebal di atas langit Kota Rengel menjadi indikasi kekhawatiran mereka.
Dihubungi terpisah, Kepala Disdikpora Tuban Sutrisno, mengatakan pelaksanaan UAS bisa saja diundur karena faktor alam yang tidak bisa diajak berdamai. Keselamatan siswa di kawasan terdampak banjir harus menjadi prioritas utama.
"Kita sudah koordinasikan (masalah) itu. Kita himbau, khususnya pemangku sekolah di kawasan terdampak banjir, untuk melaksanakan UAS jika kondisi sudah benar-normal. Kita berharap tidak ada banjir susulan," tegas Sutrisno kepada wartawan. []
M ZAINUDDIN