» Website: https://www.sripari.com » Email: redaksi.sripari@gmail.com » Alamat: Redaksi Tuban: Jalan Raya Logawe nomor 359 Rengel 62371, CP/WA: 082231041229. Redaksi Surabaya: Jalan Kebonsari Raya nomor 26,CP/WA: 082333695757. » Telepon: .

■ Tuban Barometer

Lelaki "Kabur Kanginan" Tewas di Galengan Sawah Widang
01 November 2016 | Tuban Barometer | Dibaca 2014 kali

MISTERIUS: Jasad korban diusung ke dalam ambulan dibawa ke RSUD Tuban.

Seorang pria tanpa secuilpun identitas ditermukan di pematang sawah di Desa Mlangi, Kecamatan Widang, Selasa (01/11/2016) pagi. Korban diduga tewas tersengat kawat listrik yang dipasang sebagai jebakan tikus, setelah sebelumnya terpeleset di galengan sawah tepian jalan raya tersebut.

SRIPARI.COM, TUBAN-Kuat dugaan korban adalah lelaki "kabur kanginan" alias nir identitas atau juga lazim disebut dengan istilah Mr X. Saat ditemukan sekitar pukul 06.00 wib, korban yang diduga mengalami gangguan jiwa tersebut mengenakan kaos lengan pendek warna merah dan bawahan training hijau.

Juru bicara Polres Tuban, AKP Elis Suendayati, mengatakan korban hanya bisa dikenali dengan ciri-ciri rambut keriting, kulit sawo matang serta gigi tidak rata. Korban diperkirakan berumur 40 tahun dengan tinggi badan 165 centi meter.

"Saat ditemukan tidak ada satupun tanda pengenal di tubuh korban, sehingga tidak jelas di mana tempat tinggalnya," jelas Kassubbag Humas Polres Tuban ini.

Menurut dia, sesuai laporan yang diterima dari Kapolsek Widang AKP Nurkhozin, saat ditemukan posisi korban telentang menindih kawat yang diduga beraliran setrum untuk jebakan tikus. Tangannya masih memegang kawat yang diduga dialiri listrik. Kuat dugaan kawat jebakan tikus tersebut bersumber dari rumah Sulkan (47) pemilik sawah yang tinggal di Dusun Kadutan, Desa Mlangi, Kecamatan Widang.

Dugaan korban tewas karena kena setrum jebakan tikus , tampak jelas dari luka bakar pada lima jari tangan kanan dan kiri serta gosong pada telapak kaki kiri. Korban kemudian dibawa ke RSUD dr Koesma Tuban untuk dilakukan otopsi. "Kasusnya kini sedang didalami," tegas Elis, []

M ZAINUDDIN