» Website: https://www.sripari.com » Email: redaksi.sripari@gmail.com » Alamat: Redaksi Tuban: Jalan Raya Logawe nomor 359 Rengel 62371, CP/WA: 082231041229. Redaksi Surabaya: Jalan Kebonsari Raya nomor 26,CP/WA: 082333695757. » Telepon: .

■ Tuban Barometer

Kinerja Penyuluh Agama Islam Kecamatan Tidak Maksimal
25 Oktober 2016 | Tuban Barometer | Dibaca 2641 kali

Keberadaan penyuluh agama , yang mengemban peranan sebagai pembimbing masyarakat, panutan dan penyambung tugas pemerintah tampaknya masih jauh dari harapan. Kinerja penyuluh agama yang disebar Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban di kecamatan justeru mengundang polemik, karena kinerjanya tidak jelas.

SRIPARI.COM, Tuban-Indikasi tidak maksimalnya kinerja penyuluh agama tersebut diungkap Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamataan Grabagan, Kasdikin. Bahkan, dia menyebut, fungsi dan keberadaan penyuluh agama fungsional itu kesannya hanya membuang-buang anggaran.

"Padahal mereka itu (penyuluh agama-red) statusnya PNS. Kalau kita amati selama ini mereka itu sama dengan makan "gaji buta". Tidak jelas kinerjanya tapi rutin menerima gaji dari pemerintah," ungkap Kasdikin.

Menurut dia, di wilayah kerjanya saat ini ada tujuh PNS dengan status sebagai penyuluh agama kecamatan. Namun begitu, ketujuh penyuluh agama tersebut sepanjang dia menjabat sebagai Kepala KUA Kecamatan Grabagan lebih dari tiga tahun nyaris tak pernah menginjakkan kakinya di kantor.

"Meskipun para penyuluh agama ini langsung di bawah Kemenag Tuban, harusnya menjalin komunikasi dan koordinasi terkakit tugasnya sebagai penyuh di kecamatan," tutur Kasdikin.

Berdasarkan informasi dari warga, sambugnya, para penyuluh agama itu juga nyaris tidak pernah berada di tengah masyarakat untuk memberikan penyuluhan yang berkaitan dengan tugas pokoknya yakni  masalah aqidah, syari`ah serta budi pekerti. Media penyuluhan bisa dilakukan melaui majelis taklim, PKK dan pertemuan lain di masyarakat.

"Sehingga ada korelasi faktual terhadap  kebutuhan masyarakat pada setiap gerak dan langkah mereka," tegas Kasdikin.

Padahal, sambung pejabat berkulit gelap ini, tugas penyuluh agama Islam sekarang ini berhadapan dengan suatu kondisi masyarakat yang berubah dengan cepat. Yang mengarah pada masyarakat fungsional, teknologis, saintifik dan masyarakat terbuka.

"Dengan demikian, setiap penyuluh agama secara terus menerus perlu meningkatkan pengetahuan, wawasan dan pengembangan diri. Juga perlu memahami visi penyuluh agama serta menguasai secara optimal terhadap materi penyuluhan agama itu sendiri maupun teknik menyampaikannya," ujar dia. []

M ZAINUDDIN