» Website: https://www.sripari.com » Email: redaksi.sripari@gmail.com » Alamat: Redaksi Tuban: Jalan Raya Logawe nomor 359 Rengel 62371, CP/WA: 082231041229. Redaksi Surabaya: Jalan Kebonsari Raya nomor 26,CP/WA: 082333695757. » Telepon: .

■ Tuban Barometer

Dua Rumah Warga Gunung Anyar Ludes Diamuk Api
19 September 2016 | Tuban Barometer | Dibaca 2062 kali

sripari.com, TUBAN - Hanya kurang setengah jam peristiwa kebakaran yang berlangsung pukul 16.30 wib tersebut membuat dua rumah milik Masirah (75) dan Basir (45) rata dengan tanah. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Warga dan aparat Polsek Soko yang berusaha memadamkan api dengan cara menyiram air dan batang pohon pisang kalah cepat dengan kobaran api.

Mengantisipssi api merembet ke perumahan lain warga terpaksa merobohkan dua rumah yang telah jadi setengah arang tersebut.

Peristiwa dramatis sempat mewarnai warga yang tengah berjuang menjinakkan si jago merah. Warga yang panik baru tersadar jika pemilik rumah nahas, Mirah, masih di dalam terjebak kobaran api. Dengan sigap sejumlah warga menerobos jilatan api. Alhasil wanita yang sudah pikun itu berhasil diselamatkan tanpa terluka sedikitpun.

Padatnya pemukiman penduduk serta akses jalan terjal di desa yang berada di atas gugusan punggung bukit kapur Kecamatan Soko, membuat dua mobil pemadaman kebakaran (damkar) dari Pemkab Tuban dan Bojonegoro tak bisa bebuat banyak.

Jupri (53) saksi mata yang kali pertama mengetahui insiden tersebut, mengatakan semula dia mengira asap yang mengepul dari bubungan rumah Mbah Mirah berasal dari dapur.

Dirinya berpikir Mbah Mirah sedang menjerang air. Maklum sehari-hari perempuan sepuh itu menggunakan kayu bakar untuk kebutuhan memasak.

Namun karena asap makin tebal, Jupri yang tinggal persis di depan rumah Mbah Mirah, kemudian mencoba menelisik. Menyadari sumber asap berasal dari jllatan api bagian belakang rumah, Jupri pun menyimpulkan bakal terjadi kebakaran.

"Spontan kami dan warga gotong royong berusaha memadamkan api," tutur Jupri.

Sayang, tindakan warga kalah cepat dengan api. Apalagi rumah kayu, dalam waktu kurang dari setengah jam ludes jadi arang.

Tidak cuma itu. Rumah Basir yang persis bersebelahan dengan loksi kebakaran juga ikut diamuk si jago merah. Saat kejadian menantu Mbah Mirah itu tidak sedang di rumah. Dia tengah bekerja di dusun sebelah dusun yang masih satu dessa.

Seujumlah warga, menduga sumber kebakaran berasal dari reranting kayu yang sengaja dibakar Mbah Mirah untuk penghangat ternak peliharaannya.

"Setelah menyulut ranting dan sampah kering Mbah Mirah kemudian istirahat di rumah bagian depan," kata warga.

Warga lain memperkirakan perempuan itu kecapekan sehingga tak sempat mengawasi reranting yang semula hanya berupa bara api, sebelumnya akhirnya membesar dan menjaddi sumber bencana, []

M ZAINUDDIN