» Website: https://www.sripari.com » Email: redaksi.sripari@gmail.com » Alamat: Redaksi Tuban: Jalan Raya Logawe nomor 359 Rengel 62371, CP/WA: 082231041229. Redaksi Surabaya: Jalan Kebonsari Raya nomor 26,CP/WA: 082333695757. » Telepon: .

■ Edukasi

Emil Dardak Ingin Madrasah sebagai Benteng Pendidikan di Jawa Timur
31 Mei 2018 | Edukasi | Dibaca 2026 kali
EMIL DARDAK: Bupati Trenggalek yang kini maju sebagai calon Wakil Gubernur Jatim. Foto: ISTIMEWA
Madrasah dicatat sejarah sebagai institusi pendidikan yang tumbuh dan berkembang jauh sebelum Indonesia merdeka. Madrasah yang lahir dari ribuan pejuang, profesional dan para ahli di pelbagai bidang kehidupan, telah berkontribusi nyata hingga sekarang.

SURABAYA | SRIPARI.COM-Hal tersebut diungkapkan calon Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak, yang berkomitmen akan memprioritaskan madrasah sebagai tema besar pendidikan di atas bidang-bidang program lainnya.

Berkaitan itu, guna menghasilkan lulusan yang profesional, berkarakter, beradab serta berintegritas, Emil Dardak dan pasangannya Khofifah Indar Parawansa sebagai calon Gubenur Jatim, akan fokus meningkatkan pendidikan guru-guru diniyah hingga ke jenjang S2.

"Agar ada peningkatan kualitas guru yang nantinya berdampak pada kualitas anak didik. Kami menginginkan pendidikan madrasah diniyah sebagai benteng pendidikan di Jawa Timur. Tunjangan hafid dan hafidzah juga akan menjadi perhatian kami," tutur pemilik nama lengkap Emil Elestianto Dardak di Surabaya, awal pekan lalu.

Terlebih, lanjut dia, Khofifah selaku Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) selama ini terlihat aktif merangkul raudatul atfal (RA) di berbagai penjuru negeri untuk mendorong pendidikan bagi anak-anak usia dini. Juga, istri Emil, Arumi Bachsin yang saat ini ditunjuk sebagai bunda pendidikan anak usia dini (PAUD).

"Kami berasal dari kultur yang sama. Ibu Khofifah nahdliyin tulen, saya juga dibesarkan dari keluarga NU. Kakek saya seorang guru agama mengajar menulis Arab halus. Jadi hampir tidak mungkin untuk mengesampingkan pendidikan madrasah diniyah," tandas Bupati Trenggalek kelahiran Jakarta 20 Mei 1984 ini. []

WARIGALIT DE BRO