» Website: https://www.sripari.com » Email: redaksi.sripari@gmail.com » Alamat: Redaksi Tuban: Jalan Raya Logawe nomor 359 Rengel 62371, CP/WA: 082231041229. Redaksi Surabaya: Jalan Kebonsari Raya nomor 26,CP/WA: 082333695757. » Telepon: .

■ Bojonegoro Barometer

Tepi Hutan Bojonegoro "Darurat" Gantung Diri
07 Juni 2017 | Bojonegoro Barometer | Dibaca 2741 kali
GRAFIS: Warigalit de Bro Foto: GOOGLE IMAGE DIOLAH
Diduga galau berat alias depresi seorang kakek di Dusun Glagah, Desa Mulyorejo, Kecamatan Tambakrejo, bernama Lasimo (67) ditemukan tewas tergantung di blandar rumahnya.

SRIPARI.COM | BOJONEGORO-Peristiwa gantung diri Sabtu (03/06/2017) malam itu seolah me-runing jejak empat warga Kabupaten Bojonegoro yang tinggal di kawasan hutan jati sebelumnya sepanjang medio April hingga Mei 2017.

Sama seperti keempat korban gantung diri lainnya, modus yang digunakan untuk memutus getir takdir kehidupan adalah seutas tali. Korban terakhir yang tinggal di seputaran habitat hutan jati Kecamatan Tambakrejo juga berlatar depresi. Hingga akhir hayatnya, suami Musri (65) ini, sepanjang perkawinannya tidak dikarunia anak.

Kapolsek Tambakrejo AKP Muhtarom menjelaskan, kali pertama yang mengetahui tragedi kendat itu adalah isteri korban Musri. Dia terkaget bukan kepalang saat masuk ke dalam rumah usai salat tarawih di masjid setempat sekitar pukul 20.00 wib.

Belum sempat meletakkan mukena, mata tuanya menangkap jasad suaminya tergantung di blandar rumah. Seutas tali melilit di lehernya yang diikat dengan blandar di bawah atap rumah berkonstruksi kayu tersebut.

“Korban tidak mempunyai anak dan tinggal berdua dengan istrinya. Keterangan dari pihak keluarga, korban mengalami depresi karena menderita sakit lambung menahun yang tidak kunjung sembuh," terang Muhtarom.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan seutas tali tampar warna biru sepanjang 170 sentimeter, dan tangga kayu yang diduga digunakan korban menggapai blandar rumah.

“Berdasarkan pemeriksaan medis tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. Korban dipastikan meninggal murni karena gantung diri,” tegas dia sembari menjelaskan ahli waris korban menolak dilakukan otupsi dan menerima dengan ikhlas sebagai musibah dan suarat takdir.

Sebagai informasi, berikut empat korban yang juga tewas karena gantung diri sepanjang medio April hingga Mei tahun ini. 31 Mei 2017, Uswatun Khasanah (33) warga RT 18 RW 06 Desa Wadang, Kecamatan Ngasem.

23 Mei 2017, Hendik Susanto (30) warga RT 02 RW 04 Dusun Nggares, Desa Kendung, Kecamatan Kedungadem. Kemudian 12 Mei 2017, Marni (70) warga RT 34 RW 06 Dusun Plosorejo, Desa Sumberagung, Kecamatan Dander. Kemudian 18 April 2017 Mariyo (68) warga RT 07 RW 03 Dusun Dodol, Desa Karangsono, Kecamatan Dander. []

M ZAINUDDIN