» Website: https://www.sripari.com » Email: redaksi.sripari@gmail.com » Alamat: Redaksi Tuban: Jalan Raya Logawe nomor 359 Rengel 62371, CP/WA: 082231041229. Redaksi Surabaya: Jalan Kebonsari Raya nomor 26,CP/WA: 082333695757. » Telepon: .

■ Bojonegoro Barometer

Kemarau Basah Jerat Ratusan Petani Bojonegoro
19 September 2016 | Bojonegoro Barometer | Dibaca 1938 kali

Serangan hama tanaman padi akibat kemarau basah di Kabupaten Bojonegoro terus meluas. Kondisi tersebut membuat petani resah. Pelbagai obat anti-hama telah disemprotkan namun tidak mempan.

sripari.com, BOJONEGORO - Serangan hama tanaman padi di Kabupaten Bojonegoro yang dipicu kemarau basah kian menjadi. Jika sebelumnya tanaman padi seluas 90 hektar di Kecamatan Kapas terserang wereng, kini serangan hama menyebar ke wilayah Kecamatan Sumberjo dan Kecamatan Kanor. Populasi hama penggerek batang tersebut mencapai 160 hektare.

Siswoyo (47) seorang petani di Desa Deru, Kecamatan Sumberjo, mengatakan jenis hama yang menyeang areal persawahan di wilayah Bojonegoro belahan timur ini adalah ulat sundep.

Menurut dia, hama tanaman itu umumnya menyerang padi  berumur 30 hari setelah tanam (HST) sejak sepekan terakhir. Dikatakannya, luasan hama tanaman yang terserang sundep tak kurang dari 30 hektar.

"Kami telah melakukan pemberantasan hama dengan menyemprotkan sejumlah pertisida. Tapi sepertinya tidak bisa dikendalikan. Ini yang membuat kami bingung dan resah,” papar Siswoyo disamping beberapa petani lainnya.

Kalkulasi dia, serangan hama ini jika tak bisa segera diatasi bukan tidak mungkin petani  mngalami gagal panen. Bahkan, serangan hama yang sama juga diperkirakan terjadi di kawasan Kecamatan Kanor. Serangan hama tanaman ini, dipicu akibat kemarau basah yang melanda kawasan Bojonegoro khususnya dan Pulau Jawa pada umumnya.

Sementara di Kecamatan Kanor, serangan hama wereng juga semakin meluas. Jika sebelumnya menyerang sekitar 90 hektar tanaman padi di Desa Kedungprimpen dan Gedungarum, sekarang meluas di Desa Temu.

Rokim (53), petani di Kecamatan Kanor, menerangkan  wereng menyerang tanaman yang hampir berbulir. Penyemprotan dengan pestisida terus untuk mengendalikan serangan hama tersebut.

Sayangnya, imbuh dia, serangan hama pada tanaman yang berumur 50-55 HST tak bisa dikendalikan. Sebab, hama tidak hanya menempel di daun padi namun juga berada di dalam batang padi. Perkembangbiakannya juga sangat cepat.

Saat ini serangan hama telah nenyebar seluar 40 hektar tnaman padi milik petani setempat. Kondisi tersebut, membuat petani kuatir hasil panenya bakal mengalami penurunan.

Data dari Kantor Kecamatan Kanor, menyebutkan serangan hama wereng telah menyebar di tiga desa.

Rinciannya, dari total luas tanaman 324 hektar di Desa Kedungprimpen, 50 hektar di antaranya terserang. Sedangkan, untuk Desa Gedongarum dari luasan tanaman 329 hektar, sekitar 40 hektar diserang wereng. Sedangkan di Desa Temu seluas 40 hekar juga diserang wereng.

"Kami para petani benar-benar resah,"tutur Ndohir (47) petani lainnya di Desa Kedungprimpen.

Sebab, tanaman padi yang diserang hama ini berpotensi mengalami penurunan produksi hingga gagal panen. Dinas Pertanian Bojonegoro telah memberikan bantuan obat-obatan untuk membasmi serangan hama tersebut. []

M ZAINUDDIN